Manajemen produksi dan operasi
Posted on agus wibisonoManajemen produksi dan operasi pengarang eddy herjanto
Kegiatan
produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa
yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak
perusahaan melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah
terbesar dari asset perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan
operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
Melalui kegiatan produksi dan operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah.
Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi
dan jasa. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, produk ini
selebihnya akan dijual untuk memperoleh keuntungan dan sumber dana yang
selanjutnya untuk digunakan pada kegiatan operasi berikutnya.
Manajemen Operasi
Pengertian manajemen operasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan
fungsi manajemen dan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara
efisien dalam rangka mencapai tujuan. Kegiatan dalam manajemen operasi
mencakup penggunaan fungsi manajemen. Dalam perencanaan, manajer operasi
menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan
program, kebijakan dan prosedur penentuan peranan dan focus dari operasi
termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan
penggunaan sumber daya produksi.
Proses Transformasi
Kegiatan transformasi
merupakan kegiatan organisasi yang melakukan proses transformasi dari
masukan (input) menjadi keluaran (output). Input bisa berupa material,
modal, peralatan sedangkan output bisa berupa barang jadi, setengah jadi
dan jasa. Proses ini biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik
untuk memastikan output sesuai dengan yang dikehendaki.
Kegiatan
umpan balik dilakukan dengan melakukan pengecekan pada beberapa titik
kunci dan membandingkannya dengan standar atau acuan yang telah
ditetapkan. Apabila terjadi perbedaan antara output dengan standar maka
dilakukan koreksi yang berupa perbaikan input atau penyempurnaan proses
produksi sehingga keluaran bisa sesuai dengan yang diharapkan.
Unsur manajemen operasi
Elemen yang mendasari manajemen operasi yaitu:
1.Konsep dasar manajemen produksi
yang membedakannya dari disiplin ilmu lain, misalnya konsep dasar
perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan
material, persediaan, penjadwalan, dan pengendalian mutu.
2.Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan manajemen. Teknik tersebut banyak digunakan terutama dalam perencanaan kerja, organisasi sumber daya dan pengendalian proses.
3.Penerapan
pengetahuan dan praktek yang telah dikembangkan dari disiplin ilmu lain
seperti ekonomi, keuangan, dan matematika. Misalnya penentuan tingkat
produksi didasarkan atas pendekatan atas permintaan dan penawaran dari
teori ekonomi, analisa kinerja operasi dengan menggunakan rasio
keuangan, penggunaan metode kuantitatif atau matematik dalam pengambilan
keputusan.
4.Penemuan teknologi yang sangat berpengaruh dalam system produksi
serta mendorong perkembangan teknologi proses ataupun produksi yang
menyebabkan perubahan baik dalam tata letak, jenis peralatan maupun
proses produksi.
Aplikasi
Manajemen operasi dapat diterapkan diberbagai jenis organisasi,
misalnya industri manufaktur, perkebunan, rumah sakit, perhotelan atau
perbankan. Manajemen operasi diperlukan dalam pengaturan tata letak
bangunan, ruang, mesin atau pun peralatan; dalam menentukan cara kerja
dan waktu standar untuk suatu tugas; pengembangan desain produk;
pendistribusian hasil produk; berbagai kegiatan operasi yang lain.
Struktur
dasar dan unsur manajemen operasi untuk semua jenis perusahaan sama,
namun tingkat kepentingan unsur unsur bisa berbeda tergantung pada jenis
perusahaan yang bersangkutan. Misalnya perencanaan tata letak yang
diperlukan dalam restoran, sekolah tapi terasa sangat penting bagi
perusahaan manufaktur, terutama dalam pengaturan mesin dan peralatan
produksi.
Produktivitas
Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemen operasi adalah produktivitas.
Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya
diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara
umum produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap
masukan, atau rasio hasil yang diperoleh dengan sumber daya yang
terpakai. Pengukurana produktivitas dapat dilakukan untuk lingkup
nasional, industri, organisasi dan perorangan. Pengukuran produktivitas
berguna dalam membandingkan hasil yang dicapai antara periode satu
dengan periode yang lain atau produktivitas yang dicapai antara dua
Negara, departemen, bagian atau perorangan.
Pengambil keputusan dalam manajemen operasi
Pengambil keputusan
dalam manajemen operasi berkaitan erat dengan jangka waktu perencanaan.
Perencanaan dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu : perencanaan jangka
panjang, jangka menengah, jangka pendek.
Perencanaan
jangka panjang berhubungan dengan hal hal strategis sehingga pengambil
keputusan menjadi tanggung jawab pimpinan puncak.Perencanaan jangka
panjang meliputi penyusunan kebijakan, misalnya menyangkut lokasi
fasilitas dan pengembangannya, penentuan kapasitas, pengembangan produk
baru, penelitian dan pengembangan serta investasi. Perencanaan ini
mencakup 24-60 bulan.
Perencanaan
jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka panjang dibuat,
umumnya horizon waktu antara 3 – 24 bulan. Perencanaan ini merupakan
tugasmanajer operasi yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan
jangka panjang menengah harus konsisten dengan strategi yang telah
dibuat pimpinan puncak dan dilaksanakan pada sumber daya yang telah
disediakan oleh keputusan strategi sebelumnya, missal
perencanaanpenjualan, perencanaan dan anggaran produksi penentuan
tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan.
Perencanaan
jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek. Biasanya kurang dari
3 bulan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab personel operasi yang
bekerja dengan supervisor atau foreman untuk menjabar perencanaan jangka
menengah menjadi rencanan operasional bulanan, mingguan dan harian.
Perencanaan ini meliputi penugasan kerja, penjadwalan, pembebanan,
pengurutan dan pengirima