bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi manajemen ( SIM ) adalah salah
satu dari lima subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan
informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional
perusahaan. Subunit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan
manjemen.
SIM menyediakan informasi bagai pemakai dalam
bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Laporan dan
output model dapat disediakan dalam bentuk tabel atau grafik.
Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja
sistem informasi, tetapi terutama penting bagi sistem informasi organisasi
seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang
dirancang untuk mengubah dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil
yang positif.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang
menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan.
Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM
dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan
mengidentifikasi dan memahami masalah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
dari system informasi?
2. Bagaimana
pendekatan kontemporer system informasi?
3. Bagaimana peran
baru system informasi dalam organisasi?
4. Bagaimana mempelajari penggunaan system
informasi yaitu peluang baru dengan teknologi informasi?
1.3 Tujuan
1. Memahami
pengertian system informasi
2. Mengetahui
pendekatan kontemporer system informasi
3. Mengetahui peran
baru system informasi dalam organisasi
4. Mengetahui penggunaan system informasi yaitu
peluang baru dengan teknologi informasi
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dari komputer dan keamanan sistem
informasi akuntansi
Keamanan
Komputer
Sistem Keamanan Komputer merupakan subsitem organisasiØ yang mengendalaikan resiko-resiko khusus yang berkaitan dengan informasi berdasar computer. Elemen sistem keamanan computer seperi hardware, database, prosedur dan laporan.
Siklus hidup sistem keamanan computerØ
Sistem keamanan computer merupakan sistem informasi pengembangannya memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup yang meliputi analisis sistem, perancangan, implementasi, pengoprasian, evaluasi pengendalian.
- Analis sistem : analis sistem kerentanan sistem informasi dalam konteks hambatan yang releven dan kemungkinan yang timbul.
- Perancangan sistem : untuk mengendlikan kemungkinan kerugian.
- Implementasi sistem : pengukuran keamanan untuk mencegah kerugian, dan rencana untuk mengatasi kerugian.
- Pengoprasian, Evaluasi dan Pengendalian : Operasi sistem dan menilai efektifitas dan evesiensinya.
Sistem Keamanan dalam OrganisasiØ
Jika sistem keamanan computer ingin efektif, harus dikendalikan oleh Chief Security Officer (CSO) yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Tugas utama CSO adalah menyajikan laporan kepada dewan komisaris. Laporan ini mencakup setiap tahap dalam siklus hidup.
Tahap siklus hidup Laporan Dewan Kepada Komisaris
Analisis Sistem Ikhtisar seluruh kemungkinan kerugian yang relevan.
Perancangan sistem Rencana rinci untuk pengendalian dan pengorganisasian kerugian-kerugian, termasuk anggaran sistem keamanan computer yang lengkap.
Implementasi operasi, evaluasi, dan pengendalian sistem Kekhususan pada kinerja sistem keamanan computer, termasuk pengelompokan kerugian dan pelanggaran keramanan, analisis ketaatan, dan biaya operasi sistem keamanan.
AnalisisØ keretanan dan hambatan-hambatan
Terdapat dua pendekatan
1. Pendekatan kuantitatif penilaian resiko, dimana setiap kemungkinan kerugian dihitung sesuai biaya individu dikalikan dengan kemungkinan munculnya.
2. Pendekatan kualitas, yang secara sederhana mengurutkan kerentanan dan hambatan sistem, dan secara subyektif membuat ranking berdasarkan kontribusi terhadap kemungkinan total kerugian perusahaan.
Kerentanan dan hambatan-hambatanØ
- Kerentanan adalah kelemahan dalam sistem.
- Hambatan adalah eksploitsi potensial dan kerentanan.
Meliputi : - Hambatan aktif : penggelapan terhadap computer dan sabotase terhadap computer.
- Hambatan positif : Kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam. Kesehatan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga dsb.
Sistem Keamanan Komputer merupakan subsitem organisasiØ yang mengendalaikan resiko-resiko khusus yang berkaitan dengan informasi berdasar computer. Elemen sistem keamanan computer seperi hardware, database, prosedur dan laporan.
Siklus hidup sistem keamanan computerØ
Sistem keamanan computer merupakan sistem informasi pengembangannya memerlukan aplikasi pendekatan siklus hidup yang meliputi analisis sistem, perancangan, implementasi, pengoprasian, evaluasi pengendalian.
- Analis sistem : analis sistem kerentanan sistem informasi dalam konteks hambatan yang releven dan kemungkinan yang timbul.
- Perancangan sistem : untuk mengendlikan kemungkinan kerugian.
- Implementasi sistem : pengukuran keamanan untuk mencegah kerugian, dan rencana untuk mengatasi kerugian.
- Pengoprasian, Evaluasi dan Pengendalian : Operasi sistem dan menilai efektifitas dan evesiensinya.
Sistem Keamanan dalam OrganisasiØ
Jika sistem keamanan computer ingin efektif, harus dikendalikan oleh Chief Security Officer (CSO) yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Tugas utama CSO adalah menyajikan laporan kepada dewan komisaris. Laporan ini mencakup setiap tahap dalam siklus hidup.
Tahap siklus hidup Laporan Dewan Kepada Komisaris
Analisis Sistem Ikhtisar seluruh kemungkinan kerugian yang relevan.
Perancangan sistem Rencana rinci untuk pengendalian dan pengorganisasian kerugian-kerugian, termasuk anggaran sistem keamanan computer yang lengkap.
Implementasi operasi, evaluasi, dan pengendalian sistem Kekhususan pada kinerja sistem keamanan computer, termasuk pengelompokan kerugian dan pelanggaran keramanan, analisis ketaatan, dan biaya operasi sistem keamanan.
AnalisisØ keretanan dan hambatan-hambatan
Terdapat dua pendekatan
1. Pendekatan kuantitatif penilaian resiko, dimana setiap kemungkinan kerugian dihitung sesuai biaya individu dikalikan dengan kemungkinan munculnya.
2. Pendekatan kualitas, yang secara sederhana mengurutkan kerentanan dan hambatan sistem, dan secara subyektif membuat ranking berdasarkan kontribusi terhadap kemungkinan total kerugian perusahaan.
Kerentanan dan hambatan-hambatanØ
- Kerentanan adalah kelemahan dalam sistem.
- Hambatan adalah eksploitsi potensial dan kerentanan.
Meliputi : - Hambatan aktif : penggelapan terhadap computer dan sabotase terhadap computer.
- Hambatan positif : Kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam. Kesehatan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen, seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga dsb.
Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan
untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha
melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah
menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3. Integritas, semua subsistem CBIS
harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Pengendalian Akses ; dicapai melalui
suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.
Strategi Pengulangan Biaya Manajemen
Informasi
Strategi yang paling banyak dimanfaatkan
adalah :
1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti
dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya
adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih
efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
2. Downsizing, adalah transfer berbagai
aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti
mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa
kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain
ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi
penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user
friendly.
3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya
yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah
outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian
operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers
mencakup :
q Entry data dan pengolahan sederhana.
q Kontrak pemrograman.
q Manajemen fasilitas, operasi lengkap
dari suatu pusat komputer.
q Integrasi sistem, adalah kinerja semua
tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
q Dukungan operasi untuk pemeliharaan,
pelayanana atau pemulihan dari bencana.
Pentingnya pengendalian Sistem Informasi
Untuk berfungsi secara efektif dan
efisien, sebuah business harus mempunyai sistem informasi manajemen yang valid,
akurat, lengkap, tepat waktu dan tepat guna. Dengan demikian manajemen, aktor
yang menjadi pemegang peranan penting dari keberhasilan sesuatu perusahaan,
dapat mengambil keputusan yang optimal berdasarkan informasi yang dapat
diandalkan. Sesuai dengan laju perkembangan teknologi informasi, sistem
informasi manajemen masa kini pada umumnya telah didukung oleh komputer di
dalam suatu kegiatan usaha adalah sangat tergantung pada situasi dan kondisi
dari masing-masing perusahaan. Ada perusahaan yang tidak bisa berfungsi sama
sekali kalau komputernya macet, karena memekai sistem informasi manajemen yang
sangat bergantung pada komputer (computer dominant firm); dan ada pula
perusahaan yang tetap bisa beroperasi seperti biasa, meskipun komputernya
musnah terkena bencana, sebab sistem informasi manajemennya memang kurang
bergantung pada peran komputer (computer minor firm).
Tugas pengendalian dalam Sistem
Informasi yang terdiri dari :
Kontrol proses pengembangan
Model Sistem Informasi Sumber Daya
Informasi
Pengertian :
Sistem yang menyediakan informasi
mengenai sumber daya informasi perusahaan kepada para pemakai diseluruh
perusahaan.
Subsistem Input :
1. Sistem Informasi Akuntansi ;
mengumpulkan data internal yang menjelaskan unit jasa informasi dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi unit tersebut dengan para pemasoknya.
2. Subsistem Riset Sumber Daya Informasi
; menjelaskan kegiatan yang terdiri dari proyek-proyek riset didalam perusahaan
yang selanjutnya menentukan kebutuhan user dan kepuasan user.
3. Subsistem Intelijen Sumber Daya Informasi
; menjelaskan fungsi yang berhubungan dengan pengumpulan informasi dan
elemen-elemen di lingkungan perusahaan khususnya elemen-elemen yang
berinteraksi dengan jasa informasi.
Elemen-elemen ini meliputi :
q Pemerintah.
q Pemasok.
q Serikat Pekerja.
q Masyarakat Global.
q Pelanggan.
q Pesaing.
q Masyarakat Keuangan.
q Pemegang Saham.
Subsistem Output :
1. Subsistem Perangkat Keras ;
menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras.
Perangkat Lunak yang digunakan dalam subsistem ini dapat berupa query language,
pembuatan laporan dan model matematika.
2. Subsistem Perangkat Lunak ;
menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak.
Output informasi terutama berbentuk jawaban atas database query dan laporan periodik.
3. Subsistem Sumber Daya Manusia ;
menyediakan informasi tentang para spesialis informasi perusahaan.
4. Subsistem Data dan Informasi ;
menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada
di database pusat.
5. Subsistem Sumber Daya Terintegrasi ;
menyatukan informasi yang menjelaskan sumber daya hardware, software, SDM serta
data dan informasi.
Mencapai Kualitas Manajemen Jasa
Informasi
Konsep TQM (Total Quality Management)
sering diasosiasikan dengen proses manufaktur. Namun dasar yang sama dapat
diterapkan pada produk dan jasa apapun termasuk yang ditawarkan oleh IS.
Kontrol desain sistem
KOntrol pengoperasian sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan
pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang
ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi
terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
Struktur organisasional
Kontrol perpustakaan
Pemeliharaan peralatan
Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
Perencanaan disaster, meliputi area :
Rencana keadaan darurat (emergency plan)
Rencana back-up
Rencana record penting (vital record plan)
Rencana recovery (recovery plan)
Kontrol perpustakaan
Pemeliharaan peralatan
Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
Perencanaan disaster, meliputi area :
Rencana keadaan darurat (emergency plan)
Rencana back-up
Rencana record penting (vital record plan)
Rencana recovery (recovery plan)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi informasi
merupakan peluang bagi sistem akuntansi manajemen kontemporer. Pertama,
teknologi informasi digunakan untuk mekanisasi tugas akuntan manajamen, seperti
pelaporan, pengumpulan data. Teknologi informasi dalam bentuk yang berbeda
diintegrasikan ke dalam peralatan produksi, dimana data yang dihasilkan akan
disimpan secara otomatis. Hal ini tentu saja akan mempercepat laporan yang
berkaitan dengan produksi. Kedua, teknologi informasi saat ini memungkinkan
untuk menyediakan database yang lebih kompleks sehingga sistem akuntansi
manajemen dapat menyajikan informasi nonkeuangan, misalnya informasi yang
berkaitan dengan produk, konsumen, proses produksi. Informasi ini memudahkan
para manajer dalam memonitor dan menganalisis operasi mereka. Ketiga, teknologi
informasi memungkinkan dibuatnya rencana yang disesuaikan dengan situasi.
Simulasi dan skenario bagaimana jika (what if) yang dapat disajikan oleh
teknologi informasi dapat menyediakan berbagai alternatif dari konsekuensi
suatu keputusan, sehingga memungkinkan sistem akuntansi manajemen kontemporer
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Keempat,
teknologi informasi memungkinkan sistem akuntansi manajemen kontemporer untuk
berperan dalam menyajikan informasi biaya stratejik.
Peluang
tersebut mengindikasikan bahwa teknologi informasi memberikan tantangan yang
menarik bagi para akuntan manajemen. Teknologi informasi yang berkembang
demikian cepat sudah seharusnya memotivasi akuntan manajemen untuk terus menerus
mengikuti perkembangan teknologi informasi yang baru agar dapat secara cepat
beradaptasi dan memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal bagi
kepentingan organisasi tempat mereka bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono ,Yogiyanto, “ Sistem Teknologi Informasi “,
edisi 1, 2003, penerbit Andi Yogyakarta .
Syamsir Abduh, Fachrul Husain Habibi, “ Sistem
Informasi Perhotelan “,2005 ,Penerbit Universitas Trisakti – Jakarta .
Kasavana, Michael J dan J. Cahill, “Managing Computers
in Hospitality Industry”, Seccond Edition, AHMA, 1992 .
Kasavana Michael L. , “ Hotel Information System “
,Michigan State University .