Rabu, 30 November 2011

EVOLUSI MANAJEMEN KUALITAS:
SUMBER :HUMIRAS HADI PURBA
Kualitas menjadi faktor utama bagi konsumen sebelum memutuskan membeli suatu produk (barang atau jasa). Produk dengan dengan kualitas baik, tahan lama, dan handal akan menjadi referensi utama bagi pelanggan ketika dia atau sahabatnya ingin memiliki produk sejenis. Brand (merek) perusahaan produsen akan meningkat dan semakin dikenal masyarakat. Sebaliknya, pengalaman seseorang membeli produk dengan mutu yang mengecewakan (disadari atau tidak) dapat menjadi ”iklan negatif” yang sangat tidak menguntungkan pihak produsen. Cepat atau lambat, produk yang berkualitas rendah akan ditinggalkan oleh konsumen.
Yang menarik, tingkat/standar konsumen akan kualitas suatu produk telah berubah dari waktu ke waktu dengan tren yang terus meningkat, dimana konsumen semakin selektif dan kritis. Pilihan merek produsen yang banyak bisa saja menjadi salah satu penyebabnya. Ketika seorang konsumen pernah kecewa pada suatu brang tertentu, maka sangat tersedia banyak pilihan untuk beralih dan mencoba produk merek lain.
Selain harga jual yang kompetitif dan ketersediaan barang/produk ketika calon konsumen ingin membeli, maka faktor kualitas/mutu adalah hal yang sangat diperhatikan oleh setiap produsen baik yang bergerak pada industri elektronik, otomotif, makanan, layanan jasa atau industri apa saja pun. Buktinya?…Kalau kita masuk ke sebuah perusahaan (yang bergerak di bidang apa pun) akan sangat jarang ditemukan struktur organisasi tanpa bagian/departemen kualitas.
Hampir semua perusahaan (khususnya bidang manufaktur) mempunyai bagian quality control atau quality assurance atau apa pun namanya. Bagian atau departemen ini bertanggung jawab terhadap output produk yang dihasilkan dan dijual di pasar.
Sesungguhnya manajemen kualitas mencatat bahwa ada perubahan/evolusi yang terjadi di dunia industri di seluruh dunia yang berlangsung dari waktu ke waktu. Pada gambar di atas terlihat bahwa sistem manajemen kualitas dimulai dengan dilakukannya inspeksi (inspection) pada tahun 1920-an, yang kemudian berkembang menjadi pengendalian kualitas (quality control) tahun 1940-an.
Tidak berhenti disini, pada tahun 1970-an kita mengenal sistem penjaminan kualitas (quality assurance), yang kemudian dalam perkembangan terakhir dari sistem manajemen kualitas menjadi manajemen kualitas terpadu atau manajemen kualitas total (total quality management).
Adapun jenis perlakuan/tindakan yang dilakukan pada masing-masing era adalah:
Sistem inspeksi (tahun 1920-an),
- menyelamatkan (salvage)
- mensortir (shorting)
- tindakan korektif (corrective action)
- mengidentifikasi sumber (source) ketidaksesuaian (non-conformance)
Sistem pengendalian kualitas (tahun 1940-an),
- mengembangkan manual kualitas (develop quality manual)
- data performa proses (process performance data)
- pegetesan produk (testing product)
- perencanaan kualitas dasar (basic quality planning)
- inspeksi mandiri (self-inspection)
- menggunakan statistik dasar (use of basic statistics)
Sistem penjaminan kualitas (tahun 1970-an),
- perencanaan kualitas lanjut (advanced quality planning)
- manual kualitas terpadu (compherensive quality manual)
- menggunakan biaya/ongkos kualitas (use of quality cost)
- melibatkan operasi di luar bagian produksi (involvement of non-production operations)
- pengendalian proses statistik (statistical process control)
- menganalisa penyebab dan akibat (failure mode and effect analysis)
- menerapkan sistem audit
Sistem manajemen kualitas terpadu/manajemen kualitas total (tahun 1970-an ~ sekarang),
- menerapkan sistem perbaikan berkelanjutan (aim for continuous improvement)
- keterlibatan semua operasi (involve all operations)
- melibatkan pemasok dan konsumen (involve suppliers & customers)
- kerjasama tim (teamwork)
- melibatkan pekerja (employee involvement)
- pengukuran performa (performance measurement)
Adanya perkembangan kualitas/mutu tidak terlepas dari andil dan kontribusi para pelopor dan tokoh kualitas dunia. W. Edward Deming yang terkenal dengan Deming’s 14 point. Joseph M. Juran dengan Juran’s Trilogy Quality (meliputi: quality planning, quality control dan quality improvement).
Dunia juga mengenal Quality is free-nya Philip B Crosby. Ada juga Three steps to quality yang dicetuskan oleh A.V. Feigenbaum. Tak ketinggalan, dari Asia tercatat nama Kaoru Ishikawa dan Genichi Taguchi, dan sederet nama besar lainnya.
Evolusi manajemen kualitas terus bergulir dan menuntut setiap produsen untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memenuhi permintaan dan keinginan pelanggan. Hanya perusahaan yang memperhatikan dan menempatkan kualitas di tempat teratas yang mampu bertahan di tengah ganasnya persaingan bisnis.
Kedepankanlah kualitas, dengan mulai membenahi sistem pada proses di lini kerja Anda secara terintegrasi pada semua operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar