Senin, 09 Januari 2012


Manajemen produksi dan operasi

Posted on by

Manajemen produksi dan operasi pengarang eddy herjanto
Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak perusahaan melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari asset perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
Melalui kegiatan produksi dan operasi segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, produk ini selebihnya akan dijual untuk memperoleh keuntungan dan sumber dana yang selanjutnya untuk digunakan pada kegiatan operasi berikutnya.
Manajemen Operasi
Pengertian manajemen operasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen dan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Kegiatan dalam manajemen operasi mencakup penggunaan fungsi manajemen. Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan prosedur penentuan peranan dan focus dari operasi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
Proses Transformasi
Kegiatan transformasi merupakan kegiatan organisasi yang melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Input bisa berupa material, modal, peralatan sedangkan output bisa berupa barang jadi, setengah jadi dan jasa. Proses ini biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan output sesuai dengan yang dikehendaki.
Kegiatan umpan balik dilakukan dengan melakukan pengecekan pada beberapa titik kunci dan membandingkannya dengan standar atau acuan yang telah ditetapkan. Apabila terjadi perbedaan antara output dengan standar maka dilakukan koreksi yang berupa perbaikan input atau penyempurnaan proses produksi sehingga keluaran bisa sesuai dengan yang diharapkan.
Unsur manajemen operasi
Elemen yang mendasari manajemen operasi yaitu:
1.Konsep dasar manajemen produksi yang membedakannya dari disiplin ilmu lain, misalnya konsep dasar perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, persediaan, penjadwalan, dan pengendalian mutu.
2.Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan manajemen. Teknik tersebut banyak digunakan terutama dalam perencanaan kerja, organisasi sumber daya dan pengendalian proses.
3.Penerapan pengetahuan dan praktek yang telah dikembangkan dari disiplin ilmu lain seperti ekonomi, keuangan, dan matematika. Misalnya penentuan tingkat produksi didasarkan atas pendekatan atas permintaan dan penawaran dari teori ekonomi, analisa kinerja operasi dengan menggunakan rasio keuangan, penggunaan metode kuantitatif atau matematik dalam pengambilan keputusan.
4.Penemuan teknologi yang sangat berpengaruh dalam system produksi serta mendorong perkembangan teknologi proses ataupun produksi yang menyebabkan perubahan baik dalam tata letak, jenis peralatan maupun proses produksi.
Aplikasi
Manajemen operasi dapat diterapkan diberbagai jenis organisasi, misalnya industri manufaktur, perkebunan, rumah sakit, perhotelan atau perbankan. Manajemen operasi diperlukan dalam pengaturan tata letak bangunan, ruang, mesin atau pun peralatan; dalam menentukan cara kerja dan waktu standar untuk suatu tugas; pengembangan desain produk; pendistribusian hasil produk; berbagai kegiatan operasi yang lain.
Struktur dasar dan unsur manajemen operasi untuk semua jenis perusahaan sama, namun tingkat kepentingan unsur unsur bisa berbeda tergantung pada jenis perusahaan yang bersangkutan. Misalnya perencanaan tata letak yang diperlukan dalam restoran, sekolah tapi terasa sangat penting bagi perusahaan manufaktur, terutama dalam pengaturan mesin dan peralatan produksi.
Produktivitas
Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemen operasi adalah produktivitas. Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh dengan sumber daya yang terpakai. Pengukurana produktivitas dapat dilakukan untuk lingkup nasional, industri, organisasi dan perorangan. Pengukuran produktivitas berguna dalam membandingkan hasil yang dicapai antara periode satu dengan periode yang lain atau produktivitas yang dicapai antara dua Negara, departemen, bagian atau perorangan.
Pengambil keputusan dalam manajemen operasi
Pengambil keputusan dalam manajemen operasi berkaitan erat dengan jangka waktu perencanaan. Perencanaan dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu : perencanaan jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang berhubungan dengan hal hal strategis sehingga pengambil keputusan menjadi tanggung jawab pimpinan puncak.Perencanaan jangka panjang meliputi penyusunan kebijakan, misalnya menyangkut lokasi fasilitas dan pengembangannya, penentuan kapasitas, pengembangan produk baru, penelitian dan pengembangan serta investasi. Perencanaan ini mencakup 24-60 bulan.
Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka panjang dibuat, umumnya horizon waktu antara 3 – 24 bulan. Perencanaan ini merupakan tugasmanajer operasi yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan jangka panjang menengah harus konsisten dengan strategi yang telah dibuat pimpinan puncak dan dilaksanakan pada sumber daya yang telah disediakan oleh keputusan strategi sebelumnya, missal perencanaanpenjualan, perencanaan dan anggaran produksi penentuan tingkat tenaga kerja, dan tingkat persediaan.
Perencanaan jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek. Biasanya kurang dari 3 bulan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab personel operasi yang bekerja dengan supervisor atau foreman untuk menjabar perencanaan jangka menengah menjadi rencanan operasional bulanan, mingguan dan harian. Perencanaan ini meliputi penugasan kerja, penjadwalan, pembebanan, pengurutan dan pengirima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar